- -

Ketua MPR: Generasi Muda Indonesia Harus Gigih

Senin, 2 Oktober 2017 | 18:07 WIB

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Zulkifli Hasan menilai generasi muda Indonesia harus gigih dalam menggapai cita-citanya. Hal itu dikarenakan anak-anak muda memiliki tanggung jawab besar sebagai penerus bangsa.

"Anak Muda punya konsep boleh bagus, cita cita bagus, tapi kalau tidak gigih dan tangguh lupakan saja," ujarnya di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, Senin (2/10/2017) siang.

Mantan Menteri Kehutanan itu berbagi kisahnya semasa kecil yang hidup pas-pasan. Setelah lulus SMA, ia mencoba ujian masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Namun, ia dinyatakan gugur dalam ujian.

Zulkifli pun pernah nekat berhenti dari karirnya sebagai pegawai negeri sipil di Kementerian Pertanian pada waktu itu. Menurutnya gaji yang terbilang rendah membuat dirinya tak mampu menghasilkan perbaikan yang signifikan dalam kehidupannya.

"Lalu saya mulai belajar kewirausahaan, belajar dagang, praktik yang kuat. Saya bisa untung 60 ribu per hari dari dagang. Jadi PNS dulu 30 ribu rupiah per bulan. Saya digaji oleh semangat saya," cerita Zulkifli.

Keuntungan yang diperolehnya bisa digunakan untuk mencukupi berbagai kebutuhan, mulai dari kebutuhan pokok hingga membeli motor dan mobil untuk distribusi barang dagangan.

"Sampai saya bisa memperoleh 50 juta rupiah, 1 dollar dulu itu 400 rupiah. Jadi anak-anak muda harus mengalahkan saya, banyak jalan untuk menggapai cita-cita," ujarnya.

Oleh karena itu Zulkifli berharap agar anak muda tak mudah putus asa dengan keadaan yang dihadapinya. Anak muda memiliki keluwesan dalam mengembangkan bakat atau memilih profesi sesuai kemauan.

"Saya lulusan pendidikan agama enggak pernah punya cita-cita jadi ketua MPR. Tapi saya memiliki daya juang, awalnya saya menolak, tetapi setelah disampaikan, saya diminta maju," katanya. 

Zulkifli juga berpesan agar anak muda bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Di sisi lain perilaku koruptif juga harus dijauhi agar bisa bertanggung jawab memimpin masyarakat Indonesia.


FOKUS MPR
+
Dihadapan delegasi Pondok Pesantren Modern Baitussalam Prambanan, Jawa Tengah, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengatakan, para santri memiliki jasa yang sangat besar bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia
Masyarakat Desa Sumoroto, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang biasanya menonton pertunjukan reog, kali ini pada 28 Oktober 2018, mendapat suguhan pagelaran wayang kulit
Sembilan anggota baru MPR dilantik Ketua MPR
Sistem demokrasi liberal yang berlaku di Indonesia, membuat kesempatan para calon yang memiliki modal finansial lebih besar.
Anggota MPR dari Fraksi PKB, Mohammad Toha,  mengatakan, sebelum UUD Tahun 1945 diamandemen,
Selengkapnya di www.mpr.go.id